Perempuan Papua Kuat dan Mampu Mendidik Anak Naik-turun Gunung |
JOURNAL-TAKO / Apa sesungguhnya yang dimaksud dengan merdeka? Apakah cuma sekedar mengikat bendera dan melakukan kegiatan hura-hura menjelang HUT RI tanggal 17 Agustus? Ataukah sudah bebas merdeka dari Negara lain yang menjajah? (19 Agustus 2023)
Hakekatnya merdeka bukanlah demikian, merdeka sebenarnya ada beberapa hal yang di rasa sudah bebas dari keterikatan atau penjajahan. Ketika di dalam suatu Negara masih ada rakyatnya yang miskin maka Negara tersebut belum sesungguhnya dikatakan Merdeka dari kemiskinan.
Jika masih ada kebodohan, buta huruf, putus sekolah, biaya pendidikan mahal yang mengakibatkan orang tidak sekolah maka Negara tersebut belum merdeka. Negara tersebut masih menjajah rakyatnya dengan membebankan rakyatnya membayar biaya pendidikan.
Ketika kesakitan, kelaparan, busung lapar, kematian dan biaya berobat yang mahal pada satu negara, maka Negara tersebut belum merdeka sepenuhnya karena rakyatnya masih terjajah oleh biaya kesehatan yang begitu mahal dan tidak mampu dibayar.
Ketika pemerintah tidak mampu menciptakan lapangan kerja dan angka pengangguran terus bertambah yang mengakibatkan beban hidup kian berat, maka rakyat tersebut belum merdeka di dalam Negaranya sendiri.
Ketika para pejabat sibuk Korupsi uang rakyat yang mengakibatkan rakyat menjadi korban dari pembangunan, maka pejabat Negara tersebut telah menjajah rakyatnya sendiri dalam Negaranya.
Ketika pajak yang tinggi dibebankan kepada rakyat untuk membayar kepada Negara, sementara pejabat Negara hidupnya sejahtera sementara rakyatnya terus sengsara maka Negara ini masih menjajah rakyatnya.
Ketika hutan rakyat, tanah adat, dirampas untuk kepentingan investasi, sehingga masyarakat adat tergusur dari tanahnya sendiri, maka tidak ada kemerdekaan yang dirasakan oleh masyarakat adat, dan ini nyata bahwa penjajahan itu masih ada.
Ketika perut bumi dikeruk oleh Negara seperti emas, batu bara, minyak bumi yang dimiliki rakyat dan dan kemudian dijual kembali kepada rakyat untuk membelinya, sebenarnya ini bentuk penjajahan dilakukan oleh Negara.
Ketika rakyat berjuang mencari dan mendapatkan tanah untuk membangun rumahnya sementara Negara semena mena merampas tanah menggusur pemukiman warga berdasarkan aturan, maka sesungguhnya Negara masi sebagai penjajah yang kejam.
Ketika rakyat setengah mati hidup di kontrakan, kos-kosan, bangun rumah sendiri, sementara pejabat Negara disiapkan fasilitas gratis dan mewah maka sebenarnya rakyat masih sangat menderita oleh penjajahan dari Negara.
Ketika begitu banyak undang-undang yang dibuat hanya untuk kepentingan Negara dan merugikan rakyat banyak, maka sebenarnya belum ada kemerdekaan sesungguhnya yang dirasakan oleh rakyatnya di dalam Negara yang sudah merdeka.
Para pendemo di pukul di tangkap di penjara adalah bentuk penjajahan, penindasan oleh suatu Negara yang melakukan itu kepada rakyatnya, dan tidak ada kemerdekaan menyampaikan pendapat di sebuah Negara yang telah merdeka dan menjunjung tinggi demokrasi.
Merdeka itu sebenarnya bukan sebuah ucapan semata, bukan cuma ceremonial belaka, bukan cuka sekedar perayaan yang meriah, jika cuma itu maka merdeka hanyalah sebuah mimpi yang tidak ada isinya.
Merdeka sesungguhnya harus dirasakan oleh seluruh warga negaranya, merdeka yang sesungguhnya harus pula di nikmati setiap warga negara tanpa terkecuali, para pejabat, aparat Negara dan rakyat biasa tidak boleh ada perbedaan kesejahteraan,haruslah setara
Merdeka itu pendidikan harus gratis, kesehatan harus gratis, lapangan kerja harus tersedia, tidak boleh ada korupsi, orang hidup tanpa tekanan, tanpa ketakutan, tanpa beban utang, pajak dan sebagainya.
Tidak lagi ada pembunuhan, penembakan, pergerakan aparat yang berlebihan ke medan perang yang membuat rakyat ketakutan. Jika hal ini masih terjadi maka tidak ada kemerdekaan yang dirasakan.
Para pejabat Negara yang sedang menikmati kemerdekaan itu, sementara rakyat biasa tidaklah demikian, namun rakyat dipaksa untuk memasang bendera, di paksa untuk meramaikan, di paksa untuk merayakan nya.
Rakyat dibuat tidak sadar bahwa sebenarnya, rakyat masih dijajah oleh Negara dan aparatnya, rakyat terus di bodohi, rakyat terus dizalimi, rakyat terus menderita, lapar, sakit serta menganggur dalam Negara yang sudah merdeka pada usia yang 78 Tahun.