CERPEN: Facebook di Blokir Tanpa Alasan

 

JOURNAL-TAKO / Seorang pria yang berusia 20 tahun, bernama YOBO, baru saja mengalami masalah dengan teman Facebooknya. Ia sangat bingung ketika tiba-tiba, pertemanan di akun Facebooknya diblokir tanpa ada alasan yang jelas.

Dengan adanya pemblokiran akun Facebooknya, YOBO merasa frustasi dan tidak tahu harus berbuat apa karena ia tidak melakukan tindakan yang seperti menginbox sembarang ke teman-teman Facebooknya.

Karena kejadian itu, Ia selalu berusaha untuk memahami argumen orang lain dan sangat berhati-hati dalam mengunggah konten di akun Facebooknya. Bahkan, ia seringkali membahas topik yang mendukung kelompok minoritas di masyarakat dan juga ia menulis tentang Kebebasan hidup agar teman-teman Facebooknya memahami semua postingan tulisannya.

Namun, beberapa hari kemudian, ia terkejut ketika tiba-tiba tidak bisa melihat pertemanan di akun Facebook yang diblokir. Semua tulisan, foto, dan video yang pernah Dia unggah menjadi history belaka. YOBO merasa sangat kecewa, bahkan ia merasa dirugikan karena akun Facebook teman-teman lainnya tiba-tiba pertemanan dihapus tanpa ada alasan yang jelas.

YOBO mencoba untuk menghubungi orang-orang tersebut di akun pribadi Facebooknya tapi tidak bisa respon. Ia sangat bingung dan kebingungannya makin bertambah karena ia tidak tahu harus berbuat apa dan karena apa salahnya sehingga mereka diblokir tanpa ada alasan.

Namun lanjut, satu hari kemudian, munculah sebuah pesan di Messenger dari teman Facebook lainnya yang mengatakan bahwa teman Facebook lain diblokir akunnya mungkin karena mereka tidak hargai tulisan dan motivasi yang selalu posting di Sosmed akun pribadinya.

YOBO sangat merasa heran, karena ia tidak pernah memiliki niat untuk melakukan pemblokiran akun Facebook yang selalu memberikan pengetahuan. Ia sangat penasaran dan meminta kepada teman Facebook lain untuk memberikan pandangan atas pemblokiran tersebut.

"Simak Kelanjutan Cerita Yobo Tentang Tulisan".

*Semua Tulisan Yang Saya Tulis Agar Kau mengerti tentang spirit argumen*.

Seorang pria yang bernama YOBO selalu mencoba memahami sudut pandang orang lain. Ia selalu menjaga sikap terbukanya dalam Menulis dan membagi cerita, bahkan ketika berbicara dengan orang yang memiliki pandangan yang bertentangan dengannya.

Setiap kali YOBO mencoba untuk berargumen, ia selalu berusaha untuk mengikuti spirit argumen itu sendiri. Ia tidak pernah memaksakan atau membuat penghakiman terhadap sudut pandang orang lain secara seenaknya.

Dalam hal penulisan, YOBO sering menulis postingan di media sosial tentang isu-isu sosial dan politik yang sedang berkembang bahkan ia menulis tentang kehidupan. Dalam tulisannya, YOBO selalu mencoba untuk menguraikan secara jelas dan merangkai argumen dengan logika yang baik.

Bahkan, YOBO sering mendapat pujian dari netizen lain karena tulisannya yang memiliki bobot dan kualitas yang baik. Namun, suatu ketika, dia merasa sangat terkejut karena semua tulisan yang ia tulis lenyap secara tiba-tiba.

YOBO sangat kebingungan dan tidak tahu harus bagaimana. Ia merasa sangat takut jika semua kerja kerasnya selama ini hilang begitu saja tanpa alasan yang jelas. Tapi kemudian, sesuatu yang mengejutkan terjadi.

"Temukan jawaban Yobo di cerita selanjutnya".

*Apakah Yobo akan terus menulis setelah kejadian ini*.

Setelah semua tulisan YOBO tak ada arti atau hilang tanpa jejak, ia merasa sangat sedih dan kecewa. Ia menganggap tulisan-tulisannya sebagai bentuk kerja keras yang telah ia lakukan selama ini. Namun, meskipun sedih dan kecewa, YOBO tidak menyerah begitu saja.

Beberapa hari kemudian, YOBO memulai kembali menulis di blog pribadinya. Ia tetap bersemangat dan mencari inspirasi dari berbagai sumber. Bahkan, YOBO mulai menulis lebih sering dan lebih berkualitas daripada sebelumnya.

Ketika ia sudah cukup percaya diri, YOBO memutuskan untuk mengirim Messenger ke teman Facebook untuk menanyakan penyebab hilangnya semua tulisannya.

Namun, Setelah beberapa waktu, ia mendapatkan jawaban dari teman Facebook yang menyatakan bahwa jangan kesal karena mereka diblokir akun Facebook miliknya mereka akan menyesal ketika mereka menyadari pada pengetahuan dan kebijakan yang dilakukan.

YOBO merasa sangat bersyukur dan bahagia karena telah mendapatkan perhatian oleh teman Facebook lainnya. Ia kembali tampil aktif di dunia maya dan mencoba untuk menjadi seperti sebelumnya dalam hal menulis.

Lanjut, Meskipun terbinari masalah dengan akun Facebooknya, tetapi kejadian tersebut justru membuat YOBO semakin termotivasi untuk terus berpendapat dan mencoba menghadirkan inspirasi serta informasi yang berguna bagi para pembaca.

Dari kejadian tersebut, YOBO mengambil kesimpulan bahwa tulisan-tulisannya merupakan hasil kerja keras yang akan selalu berharga baginya. Dan ia berjanji untuk terus menulis dan memberikan yang terbaik kepada pembaca.

"YOBO Termotivasi Untuk Terus Menulis"

Selain bukti bahwa tulisan-tulisannya diakui dan memiliki kualitas yang baik, kali ini YOBO merasa lebih termotivasi karena adanya kebiasaan para pengguna Facebook tak terduga yang sering dilakukan pada akun Facebook.

Namun lanjut, Meskipun ia kehilangan banyak teman Facebook yang bisa baca tulisan yang sudah ditulis sebelumnya, kejadian tersebut justru membuatnya ingin terus menulis dan menghasilkan karya-karya yang bernilai.

YOBO merasa tulisan-tulisannya merupakan bentuk kerja kerasnya yang ia bangun selama ini, sehingga membuatnya selalu ingin berusaha lebih keras lagi di masa depan.

Selain, Kepiawaiannya dalam berpendapat dan menulis membuat YOBO merasa seperti memiliki tanggung jawab untuk berbagi ide-ide dan gagasan di dunia maya, karena ia sadar bahwa membaca dapat dimengerti bahkan tulisannya dapat mempengaruhi orang lain dan menghasilkan dampak positif pada masyarakat pada umumnya kepada teman Facebook.

Selain itu, YOBO juga menyadari bahwa menulis adalah cara yang baik untuk mencurahkan perasaan dan mengekspresikan diri, sehingga ia ingin terus mengembangkan kemampuan menulisnya. Dalam pandangan YOBO, menulis adalah sebuah ekspresi yang juga menjadi hobi dan passionnya atau Menulis Untuk Membebaskan Alam dan Manusia Papua.

Akhir kata, meskipun terjadi masalah pemblokiran dengan akun Facebooknya, YOBO tetap termotivasi untuk menulis dan berpendapat. Kejadian tersebut memperlihatkan betapa pentingnya memiliki semangat yang kuat dan tekad yang tinggi dalam menghadapi tantangan dan rintangan yang mungkin muncul.

*Penulis adalah seorang anak muda pemuda meepago asal Paniai yang sering tulis tentang; Berita, Gagasan, Artikel, Puisi, Cerpen, Opini, Religi, Cerbung, Lirik, dan Ilmiah lainnya, namun dalam naskah penulisan tersebut tentunya tujuan untuk: Facebook Diblokir Tanpa Alasan*.

_____________________

Penulis : BOAS YOGI

Cerpen, Puisi, Dan Sajak Papua

Penulis dan Pembaca Novel KBM app



Share this

Previous
Next Post »
Comments


EmoticonEmoticon

Con tecnologรญa de Blogger.