Ilustrasi Memberikan Penyelurusan |
Terkadang orang lain mendapat berkat, atau berhasil dalam jabatan,
sukses usahanya, lantas kita yang melihatnya merasa iri dengan nya,
padahal kita juga punya berkat dan rejeki tersendiri dalam porsi yang
berbeda asalkan bekerja.
Kita sering melihat orang lain sukses dan mendapat berkat atau rezeki,
lantas kita membandingkan dengan diri kita yang tidak mendapat berkat seperti itu.
Perlu diingat bahwa kadang rezeki itu datang bersamaan namun dalam kapasitas yang berbeda, atau kadang dalam waktu yang berbeda namun kapasitasnya sama..
Hilangkan rasa iri dan cemburu ketika melihat kawan, saudara atau tetangga lain lagi mendapat berkat atau diberkati dan sukses. Bisa saja semua itu di dapat karena kerja, ketekunan dan doa yang selalu dipanjatkan.
Bisa saja rezeki, berkat dan kesuksesan yang mereka dapatkan adalah hasil tabur dan tuai, di mana mereka itu menabur kebaikan, berbagi kepada sesama, membantu orang lain, sehingga dibalas dengan berkat yang melimpah juga, oleh sang pencipta.
Rejeki dan berkat itu sudah diatur oleh sang pemilik, dan tidak akan tertukar, apalagi di curi oleh orang lain. Jika rezeki itu menjadi milik kita maka tidak akan tertukar kepada orang lain, dan tetap menjadi milik kita.
Sebaliknya jika rezeki itu menjadi milik orang lain maka tidak akan tertukar ke kita, walau kita berusaha dengan berbagai cara untuk mendapatkanya, sehingga perlu kesabaran untuk mendapatkan rezeki yang dinanti-nantikan
Percayalah bahwa setiap orang yang hadir ke bumi ini sudah disiapkan berkat dan rezeki masing-masing, jadi jangan ragu atau takut menjalani kehidupan. Selagi jantung masih berdenyut, maka rezeki itu tak perna putus.
Kesuksesan, keberhasilan, datangnya tanpa kita duga, kewajiban kita adalah terus berjuang dan berusaha dengan cara yang wajar dan tidak merugikan orang lain. Dengan cara yang baik berusaha maka rezeki yang baik pun menjadi milik kita
Merugikan orang lain, main curang, dan mengambil hak orang, bukanlah hal yang tepat untuk memperoleh rezeki, sebab hasil itu akan datang namun hilang seketika juga. Merugikan orang lain berarti anda siap menanggung akibatnya cepat atau lambat malapetaka itu akan datang juga.
Jangan meremehkan hukum tabur tuai. Sebab dalam kitab suci pun telah mengajarkan itu. Barang siapa menabur kejahatan akan menuai bencana dan malapetaka.
Barang siapa yang menabur kebaikan akan menuai berkat dan rezeki yang memuaskan. Hukum menabur dan menuai adalah hukum yang mutlak walau itu tidak kelihatan namun nyata dirasakan.
Teruslah optimis bahwa setiap kita adalah sama dimata sang pencipta, maka setiap kita sudah disiapkan rezeki masing-masing, setiap kita harus percaya itu, oleh karena itu hilangkan rasa iri hati terhadap rezeki orang lain.