JOURNAL-TAKO / 6/8/2023 -
Jadi tuan di negeri sendiri...
Di atas bumi burung Cenderawasih...
Itu impian yang tak mungkin pasti..
Semua itu tak akan perna terjadi...
Pemilik Negeri yang terus di buai...
Dengan OTSUS yang penuh ilusi...
Harapan sejahtera hanyalah mimpi..
Semua omongan cumalah janji....
Tanah Papua begitu menggoda...
Harta kekayaan banyak melimpah..
Tak akan habis termakan usia..
Jadi impian setiap manusia...
Kaum benalu mata terpana..
Langkah kan kaki bergerak kesana...
Hendak mengambil yang bukan dipunya
Tak ada malu yang di rasa....
Rayuan gombal kaum penguasa..
Serta membawa bedil dan senjata..
Bagi yang melawan masuk penjara..
Penuntut hak, hilang nyawanya..
Darah bercucuran tak perna berhenti
Terus mengalir membasahi bumi...
Tanah Papua terus tersakiti...
Bagi mereka yang tak punya nurani...
Anak Papua pemilik Alam
Harus tunduk suara terdiam
Semua mulut dipaksa bungkam
Menuntut hak adalah haram
Pencuri datang hendak merampas
Hutan dibabat tak berbelas...
Emas diambil tanpa bekas..
Hanya melihat tak mampu membalas...
Dari jauh dengan mata menatap
Tangisan sunyi hati meratap
Di bawa langit sebagai atap
Tak mampu bicara juga bertatap...
Jadi Tuan hanyalah fatamorgana..
Hanya didengar namun tak nyata...
Semua aturan menguntungkan Raja...
Hendak berkuasa di singgasana
Rantai raksasa masih membelenggu
Pada tubuh yang tidak mampu
Tak beranjak kaki terpaku
Hanya berpasrah terus menunggu
Hitam kulit keriting rambut...
Itu mereka yang selalu di sebut..
Pemilik Negeri yang tak mampu ribut..
Selalu diam terbungkus kabut....
Kepada Tuhan sang ilahi...
Doa dipanjatkan tak berhenti..
Walau derita silih berganti...
Tetap berharap saatnya nanti...
Terus berjuang penuh harapan...
Cita-cita mulia adalah impian..
Ingin bebas dari penjajahan..
Hidup merdeka adalah Tujuan...