Gambar Ilustrasi Anak Lani |
JOURNAL-TAKO / Orang Lani anak laki-laki atau perempuan ikuti marga ayah, Mahasiswa Afirmasi Pelajar dan Mahasiswa kabupaten Lanny Jaya Se-Indonesia. setahun laluselenggarakan seminar atau diskusi secara online (19/10/2023)
hari kamis, 18 desember 2022, dengan tema pembahasan “MENIKAH SESAMA MARGA”. Perkawinan semarga adalah perkawinan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang bermarga sama (Kogoya dengan Kogoya,
Wenda dengan Wenda, Tabuni dengan Tabuni ataupun marga yang lain dengan marga yang sama dengannya).
Adat istiadat merupakan jati diri orang Lapago lebih khusus suku Lani bermarga Lani.
Diskusi saat itu yang dihadiri lapisan masyarakat, mendominasi oleh seluruh mahasiswa Lani se-Indonesia berkisar 203 orang, diskusi sepihak antara pro dan kontra, keduanya menimbulkan dua pertanyaan yang berbeda diantaranya;
1. Mengapa Orang Lani marga harus ikuti ayah?
2. Dari mana Orang Lani marga asal usulnya?
Menurut saudara Yonda dirilis “Tanah Papua secara umum orang-orang hidup di dalam upaya menciptakan kehidupan antara umat beragama yang rukun
dan budaya orang Papua cukup kental, salah satunya adalah marga orang Lani merupakan warisan nenek moyang sejak dahulu memiliki nilai luhur harus dipahami bahwa orang bermarga ikuti nama belakang ayah dari generasi ke generasi sampai saat ini,
dilandasi adalah MARGA merupakan terbentuk dari identitas masyarakat tradisional menyebabkaan bentuknya kekerabatan berdasarkan garis keturunan (Genealogi) terlihat dari marga awal misalnya mulai Kogoya, Wenda dan suku Lani banyak bermarga yang termasuk sub marga.
Pengetahuan lokal (Genealogi) marga tersebut dengan silsilah warisan melalui pendidikan formal maupun literasi lisan kemampuan seorang individu menyampaiakan, ide pikiranya secara lisan dengan mahir di dalam “KUNUME” bahasa setempat biasa digunakan tempat Honai laki-laki.
Yonda juga tambahkan orang Lani mengenal dunia pertama kedua marga berbeda yaitu Kogoya, Wenda. Lalu laki-laki Kogoya menikah Perempuan Wenda sebaliknya Laki-laki Wenda menikah Perempuan Kogoya, dalam peradaban orang Lani memiliki sub marga sendiri berkembang pesat di tanah Papua maupun Indonesia bahkan Internasional.
Perkembangan marga ini terus tumbuh dan berkembang karena mempunyai sifat orang Lani Mandiri. Ia pergi ditempatkan pasti akan menetap dan berkembang, kendudukan orang Lani suku Lani marga Lani,
orang luar biasa disebut dengan tuan tanah, Orang Lani berdiri kaki sendiri, refeleksi marga orang Lani tidak bisa diperoleh melalui kajian Ilmiah yang kotrik agama serta pendidikan formal, dikarenakan agama dan pendidikan adalah Tamu di tanah Papua.