JOURNAL-TAKO / Sekitar tahun 1920, Guru orang Kei atau suku Kei sudah hadir di Tanah Papua atau tanah New Guinea, dan khusus di wilayah selatan Papua sekitar Merauke hingga fak-fak dan menyebar hingga seantero Tanah Papua. (02 Mei 2023)
Kedatangan mereka bagaikan Misionaris yang datang membuka tabir kegelapan khusus pada dunia pendidikan. Orang Kei datangnya dari Maluku bagian selatan bersama para Misionaris Katolik yang pada saat itu datang menyebarkan injil Tuhan di tanah New Guinea pada saat itu.
Para Misionaris yang dari Eropa antara Jerman dan Belanda ke Papua, untuk menyebarkan injil, namun karena kekurangan tenaga pengajar maka Misionaris ini meminta bantuan orang Key agar bisa ke Papua datang untuk membantu sebagai tenaga pengajar.
Dengan meninggalkan kampung halaman, tanah kelahiranku, tanah tumpa darah Maluku tercinta, Guru orang Kei menuju daratan Papua untuk meletakan dasar peradaban bagi orang Papua yang pada saat itu masih terbelenggu oleh kegelapan dan primitif.
Guru Key begitu lugu dan polos tanpa memikirkan apa yang akan didapatkan, mereka dengan sukarela, mereka dengan tulus dan ikhlas, mengabdikan diri, berkorban waktu, tenaga dan pikiran bahkan taruhan nyawa untuk mengabdikan diri di Tanah Papua.
Guru orang Kei yang datang pada saat itu, mereka tidak cari harta, tidak cari kekayaan, tidak mengejar jabatan,tidak mengejar kedudukan. Hanya satu tujuan kedatangan mereka ke Bumi Papua yaitu meletakan dasar pendidikan dan dasar peradaban.
Mengabdi pada wilayah yang masih gelap gulita, masih hutan rimba, pada manusia yang masih kanibal dan sangat primitif. Rela mengorbankan nyawa mereka demi mencerdaskan anak-anak Papua pada saat itu yang masih belum dapat sentuhan dan pelayanan sama sekali.
Melalui hutan rimba, mengarungi sungai dari hilir ke hulu, menyerang lautan, mendaki gunung dan bukit, melewati lembah yang curam, para guru orang Kei ini melakukanya demi niat tulus dan suci demi pekerjaan kemanusiaan dan pelayanan bagi orang Papua.
Pengabdian mereka hanya di bayar dengan ucapan terimakasih, Guru orang Kei tidak dibayar dengan uang yang mahal, tidak di kasih jabatan yang sepadan,tidak di kasih fasilitas mewah, tidak di bangunkan rumah mewah, namun Guru orang Key tidak mengeluh, tidak bersungut-sungut, mereka tetap mengabdi.
Guru orang Key ke Papua tidak mencari makan, tidak mencari tanah, di Kei masih banyak makanan yang melimpah, tanah yang luas, kekayaan alam, ikan segar yang banyak, namun semua itu di tinggalkan di Tanah leluhur Kei, dan menyebrang lautan ke Papua demi meletakan dasar perubahan dengan pendidikan.
Guru orang Kei, di kenal dengan tegas, disiplin, tapi penyayang. Mereka rajin mengajar, mereka giat mengejar, hingga apa yang mereka kerjakan harus membuahkan hasil. Mereka selain mengajar tapi juga memberitakan injil Tuhan membantu para misionaris di tanah Papua.
Mereka jauh dari kemewahan, jauh dari kemapanan, jauh dari hidup enak, guru orang Key pada saat itu bertaruh nyawa, dengan segala keterbatasan, dengan segala kekurangan, namun mereka sabar dan terus bertahan untuk tetap mengabdi bagi orang Papua pada waktu itu.
Jasa guru orang Kei di tanah Papua begitu besar, mereka hadir sebelum Indonesia merdeka, mereka datang bukan karena uang, mereka datang bukan untuk mendapat pujian, mereka datang bukan untuk menguasai Papua, namun mereka datang karena ada rasa CINTA.
CINTA yang tulus dari Guru orang Kei kepada orang Papua telah dinyatakan dengan datang langsung mengabdi, mengajar, memberi ilmu bahkan peletakan dasar peradaban dengan cinta kasih yang tulus dan ikhlas tanpa membedakan suku,warna kulit dan rambut.
Tidak ada harta dan uang yang bisa membalas jasa baik mereka Guru orang Kei atas pengabdian mereka di Papua. Mereka orang-orang hebat yang mengorbankan waktu dan tenaganya demi mencerdaskan generasi Papua tanpa rasa lelah dan rasa jenuh.
Mereka adalah Pahlawan tanpa tanda jasa, mereka terlupakan jasanya, mereka adalah orang-orang hebat yang di lupakan jasa mereka. Mereka orang hebat yang tidak diakui, mereka adalah orang-orang hebat yang tidak membutuhkan pengakuan, sebab mereka begitu ikhlas mengabdi.
Sudah banyak generasi Papua yang di hasilkan oleh Guru orang Key, sudah banyak pejabat yang mereka hasilkan dari didikan dan pengajaran mereka. Guru orang kei punya andil yang besar terhadap pendidikan di Papua dan telah menghasilkan banyak SDM Papua.
Begitu banyak pusara yang tidak tercatat namanya, begitu banyak batu nisan yang pudar warnanya, bahkan begitu banyak tulang belulang yang berserakan di Tanah Papua dari para pahlawan guru Key di Papua, mereka mengabdi hingga menjadi tanah dan debu yang menyatu di Papua.
Bagaikan kamboja-kamboja putih yang berguguran di atas pusara tak bernama, engkau tak dikenang namamu pada bunga bangsa, engkau terlupakan jasa mu pasa pada lembaran sejarah, namun tetap terukir pengabdianmu pada sang khalik pemilik kehidupan.
Demikian tulisan ini saling meningkat dedikasi guru sebagai orang tua, aspirasi kami secara insan bentuk lusi. Terima Kasih guru orang Kei, kalian orang-orang hebat yang bekerja dalam diam pada masanya tutup