" REMBULAN MALAM "

JOURNAL-TAKO / Dalam dekapan lelaki berganti.

Rembulan malam menunggu antri.

Kepada uang Ia mengabdi..

Si hidung belang silih berganti..

Menjelang petang menuju gelap..

Samar-samar datang menghadap..

Menawar harga harus dibayar...

Walau wajah masih tersamar...

Angin malam menghantar kedinginan

Ingin dipeluk penuh kehangatan

Lelaki malam si hidung belang..

Senyum manis datang menawar..

Rembulan malam hadir menggoda

Dalam untaian kata dan wajah..

Senyum manis tak terlewatkan

Mengharapkan uang alat penukar..

Segelas kopi salam pembuka

Obrolan ringan hanya pelengkap

Canda dan tawa ikutlah serta...

Penuh akrab pemberi makna...

Rembulan malam mengais rezeki...

Tubuh di jual siapa peduli..

Menanti orang berbelas kasih..

Soal dosa urusan nanti...

Pelanggan datang hanyalah tamu..

Mengharap tiba yang tak menentu..

Walau kemilau cahaya lampu...

Dalam temaram Ia menunggu....

Senyuman manis selalu menanti..

Sopan dan ramah pemuas hati...

Dunia yang gelap nan menyelimuti..

Rembulan malam tak berhenti..

Menahan malu menahan rindu..

Pada kekasih, hati berlabuh..

Demi hidup rela dimadu..

Tak peduli,  kata yang palsu...

Kenyataan hidup kian memaksa..

Rembulan malam terus berjuang..

Neraka dan surga urusan jiwa...

Hidup tak henti, yang tak terkira...

Masa depan hanya ilusi...

Bagai bintang tak di gapai...

Kenyatan hidup saat ini...

Memaksa diri harus begini....

Cantik jelita memikat hati..

Pada polesan harum mewangi..

Berbaju puti memiliki arti...

Rayuan gombal tak berisi...

Dalam gelap kedua insan...

Berbisik mesra tak terdengar

Bertemu bibir liur beraduk..

Tak peduli jorok dan jijik...

Siap beradu kedua insan...

Dalam dekapan penuh kenikmatan...

Saling berbagi pemuas hasrat...

Demi uang sebagai imbalan...

Dosa hanyalah stigma belaka...

Tak ada manusia yang tak ternoda..

Halal dan haram urusan pencipta..

Cepat atau lambat akan menghadap...

Setangkai mawar kian bermekar...

Hanya sesaat ia bertahan...

Layu datang gugur pun tiba...

Tanah dan debu siap menada...

Rembulan malam hanyalah manusia..

Tak ada dosa yang membekas selamanya

Kepada pencipta Ia menyapa...

Doa dan tobat Ia panjatkan...

Menyesal hidup tak ada guna..

Takdir dan nasib urusan pencipta

Menjalani hidup dalam dunia

Selagi jantung masih berdetak

Melangka pasti di lorong sepi...

Dengan optimis sepenuh hati

Melewati gelap harus hati-hati

Menunggu fajar cepat menyingsing..

Share this

Previous
Next Post »
Comments


EmoticonEmoticon

Con tecnologรญa de Blogger.