JOURNAL-TAKO / Pemberian nama itu tidak sekedar nama untuk dipanggil biar kelihatan bagus atau keren. Namun, nama anda mengandung arti. la diberikan dengan maksud yang sangat ” Mulia “. (Rabu 14 September 2022)
Nama anda sudah ditentukan oleh orang tua anda dengan tujuan yang mulia tadi saat Anda masih dalam kandungan rahim ibumu, supaya kelak Anda menjadi dewasa, Anda berkarakter / berperilaku seperti Nama yang telah diberikan oleh kedua orang tuamu.
Saat anda masih dalam kandung kedua orang tuamu sudah merencanakan dengan sangat ” Baik ” mengenai nama anda. Tiba saatnya Anda lahir dan pasti kedua orang tua – mu akan memberikan nama – mu yang sudah direncanakan saat anda masih dalam kandungan Ibumu.
Misalnya mereka berikan nama anda Paulus. Nama Paulus ini bukan datang secara tiba – tiba, namun ia direncanakan dalam “ Kebijaksanaan ” mereka. Oleh karena itu, Namamu yang diberikan oleh kedua orang tuamu itu, memiliki arti yang sangat ” Dalam “.
Jika di lihat , Nama Paulus mengandung nilai. Nilai secara teologis anda ketika dewasa harapan dan keinginan kedua orang tuamu kepada sama anda, supaya anda menjadi anak yang berkarakter seperti Paulus.
Artinya Anda menjadi orang yang cerdas dan menjadi pewarta seperti Paulus di masa perjanjian baru ( PB ) yang sangat terkenal dalam penginjilan – nya. Itulah arti sebuah nama yang membentuk siapakah anda? Ada sepasang suami dan istri berasal dari Lani.
Kedua-nya baru setahun menikah dan mereka diberkati satu anak Laki – laki. Kedua orang tua Lani ini, lalu memberikan nama kepada bayi laki – laki yang baru saja lahir itu dengan sebutan ” Maluknebi ” dalam bahasa Lani. Jelas ya?
Jadi , nama bayi laki – laki yang baru saja lahir itu nama – nya Maluknebi. Nama maluk Nebi ini diberikan dalam konteks Ke – Lani – an. Dari baca asal kata nama ” MALUKNEBI ” saja kita bisa tahu ya bagaimana kerinduan kedua orang tua Lani terhadap anak mereka Maluknebi?
Nama Maluknebi mengandung nilai positif mungkin identik dengan orang yang RAJIN maupun dia diberikan nama Maluknebi supaya berkarakter seperti orang yang nanti – nya menghindari hal – hal yang sifatnya ” Negatif ” ( Kejahatan ).
Seiring berjalannya waktu… Maluknebi memasuki usia remaja. Di usia remaja dalam pencarian jati diri, Muluknebi mulai terkenal karena ia sering dilihat dalam berbagai masalah hidup – nya. Namun rupanya mengejang ke tingkat dewasa dari setiap permasalahan itu, Maluknebi semakin bijaksana dalam perilakunya.
Terwujudlah kerinduan kedua orang tua – nya. Saat Maluknebi semakin dikenal secara luas atas kebaikan-nya, tiba – tiba ada sekelompok orang asing datang di lingkungan dimana Maluknebi besar entah dari mana datangnya orang – orang asing itu.
Ternyata mereka – mereka ini orang Jawa. Orang – orang Jawa tadi ketemu dengan Maluknebi dan mereka menggantikan nama Maluknebi menjadi ” Maling ” . Maling artinya ” pencuri ” dalam bahasa Jawa.
Selama beberapa tahun Maluknebi serta kedua orang tuanya selagi tidak tahu arti Maling mereka akan menggunakan nama Maling ini untuk mengantikkan nama sebelumnya ( Maluknebi ) dan mereka orang tua Maling dan Maling serta orang – orang Lani di sekitar Maling bertumbuh besar akan sangat bangga dan terheran – heran.
Apalagi dengan cara berpikir kita ( orang Papua ) yang sering kali menilai dan atau beranggapan orang Asing ( Nduwan / Molamendek ) itu selalu benar dan kita orang Lani masih terbelakang dan tertinggal. Wah… Keren sudah. Karena yang memberikan nama ini golongan orang luar ( Nduwan, Molamendek ).
Pujian mulai berdatangan berulang kali dari berbagai penjuru dan semua sanak saudara – nya atas nama baru ” Maluknebi ” menjadi ” Maling “.
Sayangnya semua saudara orang Lani tadi tidak mengerti baik arti dari Sebuah nama ” MALING “, yang jelas nama Maling ini sungguh bertentangan dengan pemberian nama oleh orang Lani sebelum – nya ( Maluknebi ) tadi.
Saya kembali mengingatkan anda pada bacaan awal tadi di atas. Orang tua memberikan nama itu sebuah hasil pemikiran selama kita masih dalam kandungan Ibu.
Maling bertumbuh besar dan kini memasuki usia dewasa. Nama Maling tetap di gunakan dalam proses pembentukan perilaku dia . Nama ” Maling ” ini suatu misteri. Semua pemberian nama memiliki maksud dan tujuan yang mulia seperti pada tulisan di paragraf awal Nama ( Paulus dan Maluknebi ).
Begitu juga orang Jawa yang datang dan menggantikan Maling dari nama sebelumnya Maluknebi ini juga memiliki maksud dan tujuan.
Di usia dewasa ini, terwujud lah impian orang – orang Jawa terhadap dirinya ( Maling ) maupun orang Lani yang berada sekitar-nya. Situasi sosial semakin menyedihkan oleh berbagai macam apalagi persoalan ” pencuri ” yang sangat marak sesuai dengan identitas ” Maling ”.
Situasi seperti itu mengakibatkan , kelaparan yang sangat tinggi. Orang – orang Lani yang berada di sekitarnya mulai mencari tahu penyebab dari situasi kelaparan yang semakin para tersebut. Mereka pikir di wilayah orang Lani tersebut dilanda kelaparan ( Nogolo ) karena tidak ada uang.
Orang Lani ini pun mulai bermimpi untuk menduduki suatu jabatan guna mendatangkan uang – uang kaget , sehingga demi mendapatkan kedua hal ( Uang dan Jabatan ) orang Lani mulai baku tipu – menipu antara mereka sampai nyawa mereka pun taruhan sampai meninggal.
Mereka mulai memekarkan Kabupaten , Distrik , Kampung atasnya terciptanya pimpinan – pimpinan dengan tujuan mendatangkan uang guna mengatasi pencurian dan kelaparan.
Tetapi, sejauh memandang keberadaan banyak Kabupaten, Distrik dan Kampung – Kampung serta banyak Pemimpin itu juga bukan jawaban atasnya dan justru situasi semakin sulit. Jika Kondisi di Papua seperti itu, apa penyebabnya?
Sudah sepatutnya kami orang Papua melihat kondisi – kondisi yang sangat terpuruk tersebut dari akar – akarnya. Lalu mengubah situasi terpuruk itu.
STOP menjadi manusia pasif malas berpikir dan terciptanya manusia – manusia mempertahankan paradigma perusak. Silakan merenungkan dan memberikan komentar Anda.