JOURNAL-TAKO / Semua orang akan melihat bahwa perang hanya melahirkan korban nyawa, harta benda, fasilitas dan lain sebagainya. Dalam perang tentunya dari kedua belah pihak yang saling menyerang akan berakibat pada jatuhnya korban yang tidak terhindarkan. (17 Oktober 2023)
Perang dan pertikaian hanya memproduksi duka nestapa, kesulitan hidup, kematian, kesedihan, berlinang air mata. Kondisi perang membuat sehingga hidup semakin sulit, penuh ketakutan karena ancaman kematian selalu di depan mata.
Makanan menjadi sulit, air bersih tidak lagi di akses, pendidikan, kesehatan menjadi terganggu, kebutuhan sehari-hari menjadi sulit didapatkan, suasana hidup dalam ketidak pastian dan begitu memprihatinkan.
Banyak orang menjadi pengungsi dan hidup dalam pengungsian sangat tidak mengenakan, sangat tidak nyaman, namun demi bertahan hidup dan kelangsungan kehidupan maka menjadi pengungsi haruslah di lalui walau harus mengeluh dan tidak menerima itu.
Sebagian orang akan kehilangan tempat tinggal, kehilangan lapangan pekerjaan, tidak lagi berpenghasilan, kehilangan keluarganya, baik istri, suami, anak, yang diakibatkan oleh perang yang hanya membunuh dan menghancurkan serta menghilangkan.
Tak ada yang kuat dan mampu bertahan pada situasi seperti ini dan hanya berpasrah pada keadaan, nasib dan takdir. Perang hanya mendatangkan musibah dan malapetaka yang menimpa dan membunuh siapa saja yang berada pada wilayah tersebut.
Mereka yang menjadi korban perang, tidak bersemangat, begitu capek dan letih, tidak bisa tidur dengan pulas, tidak ada makanan yang cukup, selalu mengharapkan pertolongan dan belas kasihan bagaikan pengemis yang mengharapkan pertolongan setiap harinya.
Namun bagi kelompok tertentu bahwa, perang tidak selalu mendatangkan kesengsaraan dan penderitaan, kerugian bagi yang merasakannya, namun ada keuntungan yang bisa di dapatkan juga oleh pihak-pihak tertentu secara ekonomi dan itu menjadi lahan empuk meraih pemasukan.
Kesempatan baik bagi kelompok atau Negara yang memproduksi senjata dan amunisi akan melihat bahwa perang menjadi lahan bisnis untuk menjual belikan kebutuhan perang.
Bagi kelompok yang bertikai akan sangat membutuhkan peralatan tempur baik darat, laut maupun udara, sehingga menjadi sangat laku keras bagi yang memproduksi dan menjualnya. Kebutuhan perang bukan saja peralatan perang, namun makanan dan obat-obatan juga sangat di butuhkan, maka biaya perang itu biasanya meningkat fantastis.
Kedua belah pihak yang bertikai harus menyiapkan uang belanja yang tidak sedikit selama perang berlangsung, maupun sehabis perang. Sebab selama perang pasti kebutuhan akan semakin meningkat, harga melambung tinggi, dan menjadi peluang pasar yang menguntungkan bagi para penyedia kebutuhan tersebut.
Makanya ada kelompok atau Negara yang diam-diam merasa senang karena barang dagangan yang berhubungan dengan kebutuhan perang akan laku keras dengan harga yang menggiurkan, baik itu peralatan perang maupun logistik makanan dan obat-obatan serta lainya.
Makanya ada perang yang sengaja diciptakan tanpa sebab dan alasan yang mendasar, ada perang yang sengaja dijaga dan dipelihara supaya konflik itu tetap ada, dan juga ada perang yang dibiarkan tetap berlangsung dan tidak ada upaya untuk menyelesaikannya.
Mengapa sampai itu bisa terjadi atau bisa seperti itu, semua itu karena kepentingan dan keuntungan secara ekonomi yang didapatkan, sebab atas nama perang maka bisa di proyekan demi mendapatkan keuntungan dari kegiatan perang itu sendiri.